Hijauhitam.com – MAMUJU – Pada Selasa malam (21 Oktober 2025), puluhan siswa dari MTS Darul Qur’an Nur Hadis Nahdatul Watong Gentungan—termasuk 17 siswa yang mengalami pusing dan mual setelah Sholat Ashar sekitar pukul 16.30 WITA—dilarikan ke Puskesmas Tampa Padang.
Mereka diduga keracunan setelah memakan paket makan siang dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) (121 porsi untuk MTS + 77 untuk SMK) yang diantar ke sekolah pada pukul 12.30 WITA.
Dengan data-awal ini muncul sejumlah pertanyaan kritis:
Apa mekanisme pengadaan dan distribusi MBG di kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku—apakah protokol ketat sanitasi dan pengawalan makanan tercatat?
Siapa pihak penyedia (termasuk kelembagaan “SPPG”), dan sudah sejauh mana tanggung jawab mereka dalam menjamin keamanan pangan?
Mengapa gejala keracunan muncul setelah hingga 4 jam makan, dan ada indikasi bahwa hanya sebagian siswa yang terkena—mengapa seleksi korban seperti itu?
Apa standar pengawasan dinas terkait sekolah dan pangan di wilayah ini, dan bagaimana sekolah menyikapinya setelah insiden?
Investigasi lebih lanjut sangat diperlukan guna mengungkap seluruh rantai pengadaan, pengiriman, penyimpanan hingga konsumsi MBG—serta memastikan tidak ada celah yang bisa membahayakan siswa lain (RM)
